Profil

AP Law adalah kantor hukum dengan spesialisasi di bidang penyelesaian sengketa dengan pendekatan multidimensi yang mencakup antisipasi potensi masalah serta pengelolaan langkah antisipastif, pencegahan, mitigasi, dan penyelesaian berbagai masalah hukum.

AP Law percaya bahwa kehati-hatian merupakan bagian penting dari pengelolaan sengketa sebelum sampai ke langkah penyelesaian. Hal ini dipraktikkan melalui pengembangan dasar hukum yang kuat bagi setiap transaksi serta pemahaman mendalam terkait iklim peraturan yang ada melalui penelitian terus menerus untuk memberikan perlindungan hukum dan mengelola risiko sengketa hukum. Ketika sengketa hukum pada akhirnya tidak dapat dihindari, AP Law akan mengambil semua langkah hukum yang tersedia untuk melindungi kepentingan klien. Didirikan pada tahun 2012 di Jakarta, AP Law merupakan kantor hukum butik dengan pengalaman yang luas pada bidang yang menjadi spesialisasinya, mencakup litigasi pidana yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, permasalahan mengenai perkapalan dan kelautan, serta sengketa bisnis yang kompleks. Melalui pendekatan yang lahir dari budaya Indonesia yang menjadi pegangan, serta sikap, pandangan, dan cara kerja efisien berkelas internasional, AP Law memandu klien asing dalam memahami cara kerja hukum di Indonesia, dengan mempertimbangkan nuansa geografis, budaya, dan bisnis dari setiap kasus. AP Law telah memberikan nasihat hukum yang profesional, akurat, tepat waktu, dan wajar berdasarkan undang-undang, praktik, dan lingkungan bisnis di Indonesia bagi klien lokal dan internasional.

Setyawati Fitrianggraeni
Managing Partner

Setyawati Fitrianggraeni memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun sebagai praktisi hukum dalam berbagai bidang. Mengawali karier sebagai pengacara pidana pada tahun 2006, ia kemudian mengalihkan fokus ke hukum maritim di Nordisk Legal Services Pte. Ltd. di Singapura. Sebagai penasihat hukum, ia memiliki berbagai pengalaman dalam proses perdata terkait lingkungan, proses arbitrase di SIAC, BANI, dan AIAC, pengadilan sipil, dan negosiasi kontrak. Fitri terlibat dalam berbagai kasus penting, termasuk sengketa yang melibatkan Angkatan Laut Sri Lanka.

 Fitri adalah Penasihat Hukum bagi Induk Koperasi Kepolisian Negara Republik Indonesia (INKOPPOL) serta Asisten Profesor Jurusan Hukum Perdata, Redaktur Pelaksana The Lex Patrimonium, dan Sekretaris Jurusan Hukum Perdata di almamaternya Universitas Indonesia. Artikelnya telah diterbitkan di berbagai publikasi, termasuk Proceeding, Journal of Maritime Affairs, dan The Spirit of Law Journal. Ia juga terpilih sebagai salah satu Southeast Asian Women 2020 oleh Women’s Leadership Academy Alumni Network dari Young Southeast Asia Leader’s Initiative (YSEALI) dan Pengacara NexGen Hukumonline di 2019.

 Sebagai lulusan Universitas Indonesia, Fitri memperoleh gelar Magister Hukum dengan merit di bidang Hukum Maritim dari University College London. Saat ini, ia adalah kandidat PhD dalam bidang Hukum dan Kebijakan Maritim di World Maritime University, Swedia. Di waktu luangnya, ia suka menulis jurnal, travelling, dan berorganisasi.

Setyawati Fitrianggraeni has amassed more than 15 years of experience in a career that spans a wide range of legal practices. After a stint as a criminal defense lawyer in 2006, she shifted her focus to maritime law at Nordisk Legal Services Pte. Ltd. in Singapore. Her experience as counsel encompasses civil proceedings on environmental issues, different arbitrations proceedings at SIAC, BANI, and AIAC, civil court, and contract negotiations. She has advised on a series of high-profile cases, including on a potential dispute involving the Sri Lankan Navy.

 Fitri is a legal advisor to the Cooperative of the Indonesian National Police (INKOPPOL) as well as the Assistant Professor for the Private Law Department, the Managing Editor of The Lex Patrimonium, and the Secretary of the Private Law Department at her alma mater the University of Indonesia. She has been published in Proceeding, Journal of Maritime Affairs, and The Spirit of Law Journal, among others, and was listed as a Southeast Asian Women 2020 by Young Southeast Asia Leader’s Initiative (YSEALI) Women’s Leadership Academy Alumni Network and Hukumonline’s NexGen Lawyers in 2019.

 A graduate of the University of Indonesia, Fitri obtained her Master of Law with merit in Maritime Law from the University College London. She is currently a PhD candidate in Maritime Law and Policy at the World Maritime University, Sweden. Her favorite pastime is journaling, travelling, and organizing.

Tanya Widjaja Kusumah
Managing Associate
Corporate Legal Compliance & Governance

Tanya Widjaja Kusumah aktif terlibat dalam pengembangan practice group Corporate Legal Compliance & Governance di AP Law. Ia telah menjadi penasihat bagi berbagai klien lokal dan internasional di berbagai industri terkait berbagai aksi korporasi dan negosiasi kontrak. Ia terlibat dalam negosiasi kerja sama untuk pendirian taksi online pertama di Bandara Internasional Soekarno-Hatta mewakili perusahaan jasa transportasi swasta. Tanya juga pernah mewakili penyedia jaringan Jepang dalam negosiasi kontrak dengan entitas Indonesia sebagai pemasok untuk acara olahraga regional bergengsi dan menjadi penasihat bagi perusahaan induk milik negara terkait pembentukan kerangka kepatuhan risiko tata kelola sebagai kontribusi terhadap upaya pemerintah Indonesia untuk memperkuat peran badan usaha milik negara dalam rencana jangka menengahnya.

 Tanya terpilih sebagai salah satu NexGen Lawyers Hukumonline pada tahun 2020. Ia memperoleh gelar Sarjana Hukum di bidang Hukum Ekonomi dan Bisnis dari Universitas Katolik Atma Jaya. Sambil terus mengembangkan kariernya di bidang hukum, ia gemar memasak dan menaruh minat besar pada perkembangan telekomunikasi di masyarakat.

Tanya Widjaja Kusumah has been actively involved the development of the Corporate Legal Compliance & Governance practice group at AP Law. She has advised local and international clients in various industries on different corporate actions and contract negotiations. She was involved in the establishment of the first online taxi at Soekarno-Hatta International Airport, representing a private transportation service company in the negotiation for the joint cooperation. Other notable cases include representing a Japanese network provider in a contract negotiation with an Indonesian entity as supplier for a prestigious regional sporting event. She also advised a state-owned holding company on the establishment of a governance risk compliance framework in contribution to the Indonesian government’s effort to strengthen the role of state-owned enterprises in its medium-term plan.

 Tanya was listed as one of Hukumonline’s NexGen Lawyers in 2020. She is a graduate of the Atma Jaya Catholic University where she obtained her Bachelor of Law in Economic and Business Law. While continuing to climb the ladder as a leader in the legal sector, she cooks a lot and takes great interest in the development of telecommunication in society.